Saturday, December 16, 2017

Perbandingan Sistem Cerdas Pada 3 Negara Asia

Kecerdasan buatan merupakan cabang salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia, dan dalam merepresentasikan pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan dan proses informasi berdasarkan metode heuristic1 atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.
Artificial Intelligence (AI) merupakan sub bidang pengetahuan komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi otak manusia.

Kecerdasan Buatan dapat dipandang dari sudut pandang, antara lain "Sudut Pandang Kecerdasan".
Kecerdasan buatan akan membuat mesin menjadi ‘cerdas’ (mampu berbuat seperti apa yang dilakukan oleh manusia).

Untuk perbandingan kali ini saya akan membandingkan 3 Negara Asia yang sudah tidak asing lagi dengan sistem cerdasnya, yaitu Indonesia, Singapura, dan Jepang.

 1. INDONESIA
Republik Indonesia (RI), biasa disebut Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau. Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi lebih dari 258 juta jiwa pada tahun 2016, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 207 juta jiwa. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih secara langsung.

Ibu kota negara Indonesia ialah Jakarta. Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
 
2. SINGAPURA
Singapura (nama resmi: Republik Singapura) adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mi) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.

3. JEPANG
Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon atau Nihon; nama resmi: 日本国 Nipponkoku atau Nihonkoku, nama harfiah: "Negara Jepang") adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Tiongkok, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Tiongkok Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.

Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang menjadikannya sebagai negara kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalahHokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia.


PERBANDINGAN SISTEM CERDAS DALAM BIDANG KESEHATAN

1. INDONESIA (ROBOTIC SURGERY INDONESIA)


Sekarang ini beberapa rumah sakit di Indonesia telah menerapkan sistem robotic surgery yaitu robot yang digunakan untuk membantu dalam proses pembedahan. Kemajuan teknologi dalam dunia kesehatan membawa banyak manfaat yaitu banyaknya penyakit yang dapat disembuhkan, terutama penyakit yang harus disembuhkan melalui proses pembedahan.
Operasi terbuka sekarang ini mulai dikurangi dengan ditemukannya alat-alat seperti minimal invasive laparoscopic surgery yang dapat mengurangi resiko infeksi, kehilangan banyak darah, sistem penyembuhan yang lama pasca operasi dan lain-lain. Salah satu perkembangan dalam minimally invasive untuk mendapatkan banyak keuntungan dalam proses operasi yaitu dengan menggunakan teknologi robotic surgery.

Proses pembedahan tradisional atau tanpa menggunakan robotic surgery selalu dihubungkan dengan bekas luka yang besar, resiko operasi yang lebih tinggi dan waktu pemulihan yang lama. Paradigma tersebut secara perlahan telah berkurang dengan pengenalan dan kemajuan dari minimal invasive surgery (MIS) sehingga pasien hanya akan menderita luka sayatan kecil yang mana akan membantu proses penyembuhan dengan cepat. Contoh dari prosedur MIS seperti Laparoscopy, Arthroscopy, Endoscopy dan prosedur MIS lainnya.

Sayangnya salah satu kekurangan dari MIS yaitu seorang ahli bedah akan membutuhkan waktu lama untuk memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan proses MIS, khususnya dalam masalah patologi atau ilmu penyakit yang terkadang sangat rumit. Selain itu medan atau area pembedahan tidak dapat diatur dengan sempurna dan sudut gerakan yang terbatas disebabkan oleh keterbatasan fungsi dari alat-alat yang pada umumnya hanya memiliki dua jenis gerakan saja. Keterbatasan tersebut sering mengakibatkan proses operasi kurang optimal.

Pembedahan dengan menggunakan sistem robot tidak dapat dilakukan tanpa keterlibatan ahli bedah. Robot tersebut tidak dapat bergerak dengan sendirinya dan harus dikendalikan penuh oleh ahli bedah. Dengan kontrol dan artikulasi dari tangan dan jari dokter, tangan robot dapat bergerak dengan bebas layaknya tangan dokter yang berada di dalam rongga bedah seperti rongga perut. Meskipun ada beberapa kekurangan dalam teknik MIS, namun di tangan ahli bedah yang menguasai teknik tersebut maka manfaat yang lebih baik bisa didapatkan sehingga mengurangi resiko operasi yang sering terjadi dalam teknik operasi tradisional.

2. SINGAPURA (LAPAROSKOPI)


Teknik laparoskopi atau pembedahan minimal invasif diperkirakan menjadi tren bedah masa depan. Sekitar 70-80 persen tindakan operasi di negara-negara maju akan menggunakan teknik ini. Teknik laparoskopi kini  banyak diminati karena banyak keuntungan yang diperoleh pasien. Selain luka minimal, waktu operasi pun singkat dan masa penyembuhan pun menjadi lebih cepat.

Laparoskopi sendiri merupakan teknik bedah tanpa harus membuka dada atau perut, melainkan dilakukan lewat dua atau tiga lubang berdiameter masing-masing dua hingga 10 milimeter. Satu lubang untuk memasukkan kamera mini (endokamera), yang memindahkan gambaran bagian dalam tubuh ke layar monitor, sedangkan dua lubang lain menjadi jalan masuk peralatan bedah.

Karena lukanya minimal, pemulihan menjadi lebih cepat, mengurangi nyeri pascaoperasi, dan rawat inap jadi lebih singkat. Dari segi estetik juga menguntungkan, karena parut/bekas luka yang ditinggalkan sangat kecil, sehingga tidak mengganggu penampilan.

Teknik laparoskopi kini sudah banyak dilakukan untuk beragam kasus operasi di Singapura. Bahkan beberapa rumah sakit telah menetapkan teknik laparoskopi sebagai prosedur baku untuk beberapa jenis operasi. Teknik laparoskopi banyak paling banyak digunakan untuk pengangkatan batu dan kantung empedu, operasi usus buntu, dan pelepasan perlengketan.  Operasi itu juga digunakan untuk tumor usus, batu di saluran empedu, hernia.

 3. JEPANG (Cyberdyne Care Robotics GmbH)



Sebuah tim yang terdiri dari dokter, ahli terapi dan teknisi bekerja untuk sebuah perusahaan gabungan Jerman-Jepang 'Cyberdyne Care Robotics GmbH' di Bochum. Usai periode ujicoba di Klinik Universitas Bergmannsheil, perusahaan itu siap merilis ke pasar Eropa kaki-kaki robot yang dapat membantu pasien cacat kaki untuk berjalan.

Untuk menyebarluaskan terapi robot di Eropa, NEDA, sebuah organisasi di bawah Kementerian Ekonomi Jepang memberi sokongan berupa 24 kaki-kaki robot bernilai 2,3 juta Euro. Alat bantu bergerak yang diberi nama 'Hybrid Assistive Limb' (HAL) itu dikembangkan oleh peneliti Jepang, Yoshiyuki Sankai.


Di negeri sakura, kaki-kaki robot semacam ini sudah tersedia di 160 klinik, pusat rehabilitasi dan panti jompo. Bagi para pasien di Eropa, desain ini masih harus disesuaikan. Sekelompok pakar yang dipimpin oleh Thomas Schildhauer sepakat menggelar uji coba selama beberapa bulan untuk menyelaraskan produk teknologi tinggi ini dengan ukuran badan orang Eropa.


KESIMPULAN

Perbandingan ketiga Negara dalam bidang kesehatan tentu Negara-negara maju yang selangkah lebih baik dan maju dari Negara berkembang seperti Indonesia. Namun, di Indonesia sudah memiliki teknologi yang sudah baik dalam bidang kesehatan dalam hal ini tentu Indonesia melalui kementrian kesehatan agar semakin memajukan teknologi agar semakin dekat kualitasnya seperi Negara-negara maju di dunia.

Sumber
Sumber

Thursday, December 7, 2017

Keuntungan Dan Kerugian Sistem Cerdas

Kecerdasan Buatan (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.

Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatikarelatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. 

Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola. Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. 

Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.

Keuntungan Sistem Cerdas
  1. Kemampuan menyimpan data yang tidak terbatas (dapat disesuaikan dengan kebutuhan).
  2. Memiliki ketepatan dan kecepatan yang sangat akurat dalam system kerjanya
  3. Dapat digunakan kapan saja karena tanpa ada rasa lelah atau bosan
Kekurangan Sistem Cerdas
  1. Teknologi artificial intelegensi tidak memiliki common sense. common sense adalah sesuatu yang membuat kita tidak sekedar memproses informasi, namun kita mengerti informasi tersebut. Kemengertian ini hanya dimiliki oleh manusia.
  2. Kecerdasan yang ada pada artificial intelligence terbatas pada apa yang diberikan kepadanya (terbatas pada program yang diberikan). Alat teknologi artificial intelligence tidak dapat mengolah informasi yang tidak ada dalam sistemnya.
  3. Kelebihan dan kekurangan artificial intelligence dibandingkan dengan otak manusia, dalam hal waktu tunda propagasi Oleh karena itu manusia kalah dalam kecepatan perhitungan numerik. Dalam aspek lainnya otak manusia jauh di atas angin, terutama dalam tata letak dan jumlah elemennya. Sedangkan metoda pemrosesan secara paralel dalam komputer dikembangkan untuk menggantikan kedudukan manusia.
Contoh implementasi  AI dalam bidang kesehatan
Rekam Medik Elektronik (Electronic Medical Record/EMR) 
Rekam medik merupakan basis data yang berisi berbagai catatan medis pasien di sebuah institusi pelayanan kesehatan. Pencatatan dan penyimpanan data pasien ini bertujuan agar dapat dimanfaatkan kembali atau untuk mengenali pola kesehatan pasien.
Media rekam medik berkembang dari waktu ke waktu. Saat ini rekam medik menggunakan kertas sebagai media penyimpanan. Tetapi kertas memiliki banyak kelemahan seperti dalam akses data, tempat penyimpanan dan keawetannya sehingga rekam medis berkembang dengan menggunakan media elektronik.
Rekam medik elektronik menyimpan data elektronik dalam berbagai media penyimpanan seperti harddisk, smartcard, flashdisk dan sebagainya, bahkan ada juga yang disimpan dalam website tertentu.
Rekam medik memanfaatkan kelebihan komputer untuk menginput, menyimpan, mengolah dan memanfaatkan data rekam medis seorang pasien sehingga komputer diharapkan dapat melakukan diagnosis dan menentukan tindakan medis untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Penerapan kecerdasan buatan (dari komputer) untuk rekam medik elektronik menggunakan teknik reasoning. Teknik reasoning memungkinkan komputer mengambil sebuah keputusan berdasarkan pengetahuan (data) dan aturan (rule) yang dimasukkan dan diproses dalam bentuk basis pengetahuan (knowledge base). Kecerdasan komputer dapat ditingkatkan dengan memasukkan fakta atau rule yang merupakan penemuan baru ke dalam knowledge base.
Sistem Pakar merupakan salah satu contoh penerapan kecerdasan komputer dalam rekam medik elektronik. Sistem pakar mengalihkan keahlian tenaga medis ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian dialihkan lagi pada orang yang bukan ahli.
sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah.
Pandangan Sistem Cerdas Untuk Indonesia Di Masa Depan
Untuk sekarang Sistem Cerdas di Indonesia masih perlu di perbanyak serta perlu di implementasikan lagi dengan karya-karya yang belum tersalurkan. Karena banyak karya anak bangsa yang sampai saat ini belom bisa mendapatkan lirikan dari instansi tertentu untuk karyanya dalam bidang Sistem Cerdas. Jangan sampai negara luar yang sampai melirik karena ini akan membuat kerugian sangat besar dan dampaknya bisa sangat besar.

Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Friday, December 1, 2017

Teknologi Kecerdasan Buatan Dalam Bidang Bisnis (BANK BCA)

Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat menjadi hal yang tak bisa dihindari. Manusia dituntut untuk bergerak cepat, lincah serta mampu beradaptasi dengan teknologi demi menunjang kualitas berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali bagi pelaku bisnis.

Pelaku bisnis dituntut untuk merangkul teknologi dalam berinovasi demi mempertahankan keberlangsungan perusahaan.
"Tantangan pertama selalu adalah kita sendiri, karena memulai sesuatu yang baru itu selalu berat"
ujar Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Armand W Hartono di sela-sela konferensi Social Media Week Jakarta 2017 di Senayan City, Jakarta, Rabu (13/9/2017) sore.
Di sisi lain, Armand juga menegaskan bahwa perkembangan teknologi khususnya kecerdasan buatan (artificial intelligence) harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pemenuhan kebutuhan maupun pelayanan terhadap konsumen.
"Jawabannya yang terpenting adalah konsistensi bahwa ini (kecerdasan buatan) menambah kenyamanan untuk seluruh stakeholders. Baik pihak internal maupun eksternal," ujarnya
Armand menceritakan, keberadaan mesin ATM pada zaman dulu sempat memunculkan ketakutan tersendiri bagi nasabah maupun pegawai bank. Hal itu dikarenakan kedua belah pihak masih berada dalam proses adaptasi untuk memahami penggunaan teknologi mesin ATM.

Perubahan merupakan sebuah proses yang lama, perusahaan pun dituntut untuk memperkuat dedikasinya dalam membangun kesadaran bagi para konsumen akan perkembangan teknologi baru.
"Dulu orang takut sama namanya ATM, ini mesin apa kok bisa ngeluarin duit sendiri, dari pihak internal bank sendiri juga takut, karena nasabah sudah menabung di bank, tiba-tiba ada mesin yang mengeluarkan duit sendiri," kata Armand.
Hal yang sama juga berlaku ketika Armand menceritakan kehadiran teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Virtual Asistant Bank BCA atau yang biasa disebut VIRA. Dalam awal pengembangannya, BCA juga sempat khawatir terkait penerimaan masyarakat terhadap fitur ini.

"Kita harus percaya, kami beruntung dapat ide ini dari kompetisi Finhack. Tadinya ide-ide semacam itu pernah jadi pembicaraan, tapi belum ada pop up-nya, begitu muncul di sana baru kita tes dan kami kembangkan chatbot VIRA," tuturnya.

Fitur VIRA, bagi BCA, memiliki keuntungan tersendiri bagi nasabah untuk melakukan sejumlah kegiatan seperti cek saldo, mutasi rekening, mencari lokasi ATM terdekat bahkan memperoleh beragam informasi promo.
"Saat ini VIRA temannya sudah 500 ribu-an, kita coba kembangkan supaya VIRA bisa menjadi lebih baik lagi bagi nasabah. Di Line, Kaskuser Chat, Facebook Messanger sudah ada. Tinggal add saja akunnya VIRA ini," jelas Armand.
Selain itu, fitur VIRA lebih mudah dan cepat diakses oleh nasabah ketimbang harus mengunduh aplikasi yang sewaktu-waktu bisa gagal unduh di tengah koneksi internet yang lambat.

Armand menyarankan agar para pelaku bisnis yang sedang memanfaatkan teknologi baru harus diterapkan di lingkungan masyarakat kecil terlebih dahulu yang tertarik dengan teknologi baru tersebut demi memperoleh evaluasi baik berupa kritik dan saran agar teknologi tersebut bisa dikembangkan dan dimanfaatkan secara luas.


Visi dan Misi
Kenyamanan, keamanan, dan keandalan adalah prioritas utama kami saat memberikan layanan finansial bagi seluruh nasabah BCA. Kami bertekad untuk terus menjadi pemimpin di industri perbankan nasional yang berkontribusi besar bagi perekonomian Indonesia.

VISI : 
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

MISI :
  • Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
  • Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
  • Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.
Teknologi VIRA



Sebagai penyedia jasa perbankan, Bank BCA terus melakukan inovasi dengan menyediakan sarana yang memudahkan bagi para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Nah, seiring dengan kebiasaan generasi millineal di berbagai platform aplikasi chatting, Bank BCA kini memperkenalkan Vira, Virtual Assistant di layanan Chat Banking BCA.

Vira adalah Virtual Assistant Chat Banking BCA yang dapat diakses melalui beberapa aplikasi chat populer, yaitu: Facebook Messenger, LINE dan Kaskus Chat. Saat ini VIRA dapat membantu mengetahui informasi dan promosi seputar BCA kepada pengguna aplikasi chat tersebut. Cara menggunakannya juga cukup mudah, cukup menambahkan akun resmi (official account) BCA, yaitu: “Bank BCA”, di Facebook Messenger, LINE dan Kaskus Chat. Selanjutnya pengguna dapat mulai masuk ke menu chat. Vira dapat diakses kapanpun dan dimanapun untuk mengetahui informasi, ragam promosi BCA.

Vira,  Chat Banking BCA memiliki ragam fitur seperti:

Info dan promo 
Anda bisa mendapatkan informasi terkini mengenai informasi serta promo-promo yang ada di BCA. Tidak hanya itu saja, Anda pun bisa mencari lokasi ATM BCA terdekat, serta mengetahui kurs terkini.


Serunya lagi, BCA Chat Banking akan menggandeng beberapa platform chatting populer seperti Facebook Messenger, LINE, Kaskus Chat dan lain sebagainya. Dengan begitu, Anda bisa langsung berinteraksi dengan Customer Service BCA terkait dengan promo serta transaksi perbankan. Seru, bukan?

Registrasi


VIRA Versi Line



 
biz.