Pengertian Keindahan
Kata keindahan sendiri tergolong dari sifat yang dimiliki oleh makhluk hidup, contohnya ialah orang, hewan, tempat, objek, atau juga gagasan yang menunjukan kesenangan, bermakna, ataupun kepuasan itu sendiri.
A. Seni Rupa
Keindahan seni pun dapat disalurkan melalui lukisan, lagu, karya sastra, dll. Dalam hal ini kita akan membahas tentang keindahan seni rupa itu sendiri, dalam seni rupa tergolong menjadi 2 yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Untuk seni rupa murni ialah seni-seni yang tercipta tanpa harus memikirkan dari fungsi dan kegunaan seni tersebut tapi lebih didominasi ke arah nilai estetika/keindahan. Untuk seni rupa terapan itu sendiri adalah seni yang tidak hanya digunakan sebagai hiasan tapi bisa untuk digunakan dalam sehari-hari.
B. Seni Suara
Seni suara sendiri ialah seni yang difungsi untuk di dengarkan oleh orang lain, tanpa terlihat wujudnya dan hanya bisa didengar. Seni suara sendiri meliputi dari berbagai benda yang mengeluarkan suara khas dan di gabungkan agar tercipta suara baru yang merdu dan harmonis.
Seni suara bisa tergolong dari seni musik dan seni musik sendiri tergolong atas 3 jenis, yaitu :
- Musik Tradisional
- Musik Modern
- Musik Keroncong
1. Musik Tradisional
Musik yang menggunakan irama yang bercirikan tradisional, menggunakan bahasa daerah, dan memiliki tempo yang santai atau lambat. Contoh musik tradisional ialah :
- Ampar-ampar pisang dari Kalimantan Selatan
- Apuse dari Papua
- Alusia dari Medan
2. Musik Modern
Musik yang memiliki tempo cepat dan sudah digabungan dengan teknologi-teknologi canggih pada instrumennya serta cara penyajiannya. Kelebihan musik modern sendiri sangat mudah berkembang disetiap zaman, dikarenakann kemajuan teknologi yang selalu berkembang juga. Contoh musik modern ialah :
- Separuh aku dari Noah
- Sempurna dari Andra The Backbone
- Pergi Pagi Pulang Pagi dari Armada
3. Musik Keroncong
Musik Keroncong adalah musik asli Indonesia yang masih memiliki hubungan historis dengan musik fado yang dimiliki oleh bangsa portugis. Contoh musik keroncong adalah :
- Bengawan Solo dari Gesang
- Selendang Sutera dari Ismail Marzuki
C. Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan adalah seni yang melibatkan banyak individu atau kelompok untuk beraksi di suatu tempat dan waktu secara bersamaan, juga melibatkan 4 unsur : waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton. Cara menikmatinya juga melihat dengan mengikuti alur cerita sampai selesai dan mendalami setiap adegan yang sedang terjadi. Contoh seni pertunjukan sendiri adalah :
- Seni Akrobat
- Komedi/Lawak
- Mengamen
- Tari
- Pentas Musik
- Opera
- Sulap
- Teater, dll
Keindahan dari seni pertunjukan sendiri terlihat dari setiap individu yang memerankan dengan segenap jiwa agar mendalami perannya masing-masing, dan penonton sendiri agar bisa terhanyut di cerita tersebut. Untuk melakukan ini sangat susah dan membutuhkan latihan yang cukup lama.
Perkembangan Kesenian
A. Atas Dasar Waktu
Kata waktu sendiri sangat mempengaruhi sebuah perubahan untuk bentuk dan wujud kesenian itu sendiri. Dengan adanya pengertian tersebut dapat dibedakan atas 3 zaman, yaitu : zaman kuno, zaman tengah, dan zaman modern.
1. Zaman Kuno
- Semboyannya adalah I’art pourt I’art bererti seni artinya seni tdak boleh kembngkan untuk kepentingan lain.
- Menirukan alam (mimetic) sehingga seni sangat mirip atau di pengaruhi oleh alam.
- Adanya keselarasan yang bersifat statis, yaitu keselarasan dengan alamsebagai lingkungannya dan perkembangan sangat lambat.
2. Zaman Tengah
Pada zaman ini banyak peralihan dari zaman kuno dan zaman modern, yang mengakibatkan mempunyai ciri-ciri atas 2 zaman tersebut
3. Zaman Modern
- Semboyannya adalah I’art pour I’homme seni untuk manusia, oleh karena itu seni tidak dapat di jual.
- Merupakan ekpresi manusia dalam hal ini manusia homo creator bebas untuk menciptakan sesuatu sesui dengan dirinya dan sejauh mungkin lepas dari pengaruh alam.
- Adanya semacam kejutan yang dinamik, jadi bertentangan dengan sifat-sifat keselarasan manusia sebagai cirri zaman kuno, sehingga di ciptakanlah sesuatu yang baru.
B. Atas Dasar Tempat
Kesenian yang atas dasar tempat diartikan seni bisa berbeda-beda pada setiap wilayah atau daerah, ini disebabkan karena beragamnya kesenian yang ada di Indonesia. Kesenian menurut tempatnya di sebut sebagai pertunjukan atau teater.
Menurut A kasim Ahmad sendiri dalam karyanya teater tradisional di indonesia pengertian seni teater adalah bentuk pengucapan seni yang menggugahkan cerita dengan dialog yang di pergerakkan dalam bentuk gerak dan suara yang di sajikan kepada penonton, di dalamnya terdap idea tau pemikiran yang merupakan cerita agar dapat di fahami di mainkan oleh orang, baik dalam bentuk seni suara, seni rupa, dan di tonton oleh orang lain.
Aliran-Aliran Kesenian
A. Seni Lukis
Seni lukis termasuk dari seni rupa juga, tapi seni lukis untuk mengapresiasikan kreatifitas dari seorang seniman dengan bentuk 2 dimensi dan menggunakan peralatan seperti kanvas, kertas, papan, dll. Seni lukis seni memiliki beberapa aliran yaitu :
1. Aliran Realisme
Aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari - hari dan berusaha agar lukisan seperti nyatanya tanpa ada tambahan lain. Ciri - ciri aliran ini yaitu :
- Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari - hari.
- Lukisan apa adanya.
- Lukisan juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.
Tokoh - tokohnya :
- Gustove Corbert
- Fransisco de Goya
- Honore Umier
2. Aliran Surealisme
Aliran Surealisme yaitu aliran yang erat kaitannya dengan dunia fantasi, seolah - olah kita melukis dalam dunia mimpi. Lukisan surealisme juga biasanya memiliki bentuk atau lukisan yang tidak logis serta seperti khayalan. Ciri - ciri nya adalah :
- Lukisan aneh dan asing.
- Penuh dengan fantasi dan khayalan.
Tokoh - tokohnya :
- Joan Miro
- Salvador Dali
- Andre Masson
- Sudiardjo
- Amang Rahman
3. Aliran Impresionisme
Aliran Impresionisme adalah seni yang berusaha menampilkan kesan yang ditangkap objek. Aliran Impresionisme juga biasanya memiliki gambar yang agak kabur dan tidak mendetail.
Ciri - ciri :
- Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
- Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.
- Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
- Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
- Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
- Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.
- Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)
Tokoh - Tokoh :
- Claude Monet
- Aguste Renoir
- Casmile Pissaro
- Sisley
- Edward Degas
- Mary Cassat
4. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionisme adalah aliran yang menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Aliran ini dibedakan menjadi 2 yaitu abstrak kubistis dan non-figuratif.
Ciri - ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.
Tokoh - Tokoh :
- Mark Rothko
- Clyfford Stll
- Adolf Got Lieb
- Robert Montherwell
- BornetNewman
5. Aliran Futurisme
Aliran Futurisme adalah aliran yang menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak. Suatu objek digambarkan beberapa kali secara sama,secara perspektif.
Ciri - ciri :
- Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan
- Memanfaatkan prinsip aneka tampak atau ( multiple viewpoints )
- Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain
- Memperhatikan tentang kedinamisan , kedisiplinan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.
Tokoh - Tokoh :
- Giacomo Balla
- Umberto Boccioni
- Sculptor
- Carlo CarrĂ ,
B. Seni Sastra
1. Realisme
Aliran ini sendiri terbentuk atas kehidupan. Untuk contoh realisme ada : biografi, otobiografi, true-story, album kisah nyata, roman sejarah, dll. Keunikannya lagi sastra realis berbeda dengan berita surat kabar.
M.H. Abrams dalam kamusnya “ Glossary of Literary Terms “ menyebutkan bahwa realisme digunakan dalam 2 pengertian :
a. Untuk mengidentifikasi gerakan sastra pada abad XIX, khususnya prosa fiksi.
b. Menunjukkan cara penggambaran kehidupan di dalam sastra.
Fiksi realistik sering dioposisikan dengan fiksi romantik. Di dalam romantik disajikan kehidupan yang lebih indah, lebih berani mengambil resiko, dan lebih heroik, dari pada yang nyata.
Contoh lain karya sastra beraliran realisme : Puisi berjudul “Pertemuan” karya Chairil Anwar.
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tantang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
2. EKSPRESIONISME
Aliran ini sangat terlihat atas jenisnya yang sangat bisa dirasakan atas curahan batin atau curahan jiwa serta tidak mementingkan peristiwa atas kejadian dalam dunia nyata. Aliran Ekspresionisme juga terdapat pada karya sastra, dan seni (film, arsitektur, music). Dalam kesusastraan sendiri aliran lebih dikenal dengan ajaran-ajaran filsafat eksistensialisme. Contoh karya sastra beraliran ekspresionisme : Puisi berjudul “Doa” karya Chairil Anwar.
Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
3. NATURALISME
Aliran ini cenderung melukiskan kenyataan-kenyataan yang buruk, kejelekan-kejelekan atau kekurangan-kekurangan tentang keadaan masyarakat atau sifat manusia.
Tokoh-tokoh naturalisme sendiri mengungkapkan aspek-aspek alam semesta yang bersifat fatalistis dan mekanis. H.B. Jassin mengatakan bahwa naturalisme berdasarkan filsafat materialisme adalah pikiran bahwa apa yang bisa diraba dengan pancaindera itulah kebenaran.
Aliran naturalisme berkembang pada akhir abad ke-19. Orang yang pertama kali memperkenalkan aliran ini adalah Honore de Balzac lewat novelnya yang berjudul La Comedie Humaine dan Le Pere.
Contoh karya sastra beraliran naturalisme : Cerpen / Roman karya Moetinggo Busye.
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
Sumber 5
Sumber 6
Sumber 7
Sumber 8